Momen tahun pelajaran baru adalah momen spesial yang berbeda dengan yang lainnya. Mengapa tidak, di tahun pelajaran baru, biasanya peserta didik akan memperoleh banyak barang-barang baru karena ini adalah momen pergantian kelas. Mereka akan dapat buku paket baru karena memang jenjang kelasnya sudah naik yang otomatis buku paketnya pasti ganti. Alat tulis yang serba baru juga sesuatu yang membuat mata peserta didik berbinar-binar. Mulai dari buku tulis, pensil, penghapus, kotak pensil, rautan dan lainnya. Belum lagi seragam yang serba baru, sepatu baru, tas baru dan serba baru lainnya. Sungguh hal ini membahagiakan bagi peserta didik. Kemudian ketika tiba di sekolah, mereka akan menempati ruangan kelas baru, meja baru, kursi baru dan yang special adalah guru baru, yang akan mendampingi mereka satu tahun ke depan dalam menjalani hari-harinya di sekolah. Lengkaplah sudah kebahagiaan peserta didik dalam menyongsong tahun ajaran baru. Sungguh membuat rasa sabar mereka menanti kehadirannya semakin tidak tertahankan. Akan ada rindu yang membuncah di dada mereka menunggu hari sekolah dimulai.
Sementara di sisi lain, tahun ajaran baru adalah tahun berjibakunya guru dengan segala persiapan pembelajaran mulai dari program kegiatan, pengajaran diantaranya silabus, progsem, kkm, dan sebagainya. Pelatihan demi pelatihan, bintek, raker, koordinasi dan sebagainya dilakukan oleh guru untuk mempersiapkan sebaik mungkin program sekolah dan pengajaran yang akan dilakukan menyongsong tahun pelajaran baru ini.
Setiap sekolah memiliki konsep sendiri dalam mengemas program sekolah dan pengajarannya masing-masing. Masing-masing sekolah saling berfastabiqul khoirot mengemas konsep pengajaran yang paling baik dan sesuai dengan kultur nya. Meskipun konsep yang telah ditawarkan pemerintah, yakni kurikulum -13 telah mengalami revisi untuk penyempurnaan, Namun tidak cukup sampai disitu terutama bagi sekolah-sekolah swasta, akan terus mencari, meramu dan meracik konsep tersebut sebaik mungkin agar terwujud sebuah konsep pembelajaran yang semakin tepat sasaran.
Sementara satu lagi, orang yang disibukkan dengan tahun ajaran baru ini adalah orangtua. Tidak kalah euphoria nya dengan guru dan siswa. Orangtua juga mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin dalam menyongsong anaknya mempersiapkan tahun ajaran baru. Biasanya, jauh-jauh hari sudah mulai menyicil kebutuhan sekolah anaknya, membeli satu persatu hingga semua komplit tepat pada waktunya. Hal ini biasa dilakukan oleh ibu-ibu sebagai pemegang kendali keuangan dalam rumah tangga. Terutama yang anaknya pertama kali masuk jenjang SD, SMP, SMA atau perguruan tinggi. Biaya kebutuhan ini itu akan terasa sangat berat mengalahkan beratnya perasaan Dilan yang menahan rindu kepada Milea.
Sungguh luar biasa bukan mata rantai yang saling berkaitan ini animonya dalam mempersiapkan segala sesuatunya menyongsong ajaran baru. Semua memilki tujuan yang sama sesuai dengan perannya masing-masing, yaitu ingin mempersembahkan yang terbaik kepada peserta didik. Agar peserta didik dapat menuntut ilmu dengan sebaik-baiknya. Memberikan pengajaran dan pengalaman yang terbaik untuk mereka.
Dunia pendidikan yang dinamis memang menuntut segala elemen terutama guru untuk selalu bergerak, mengikuti perkembangan zaman, menggali tiap sudut kurikulum agar materi yang kita sampaikan mengena dan dapat dipahami oleh peserta didik yang notabenenya adalah generasi milenial yang tak lepas dari kecanggihan zaman. Hal ini tidak dapat kita pungkiri. Jika masih menggunakan cara-cara lama maka kita tidak akan bisa memberikan pendidikan yang terbaik untuk mereka.
Untuk itu, mari kita tingkatkan kualitas diri, upgrade pengetahuan, melek teknologi jangan gaptek karena teknologi inilah salah satu senjata kita dalam menaklukkan anak didik.
Fungsikan peran masing-masing, jadi apapun kita dalam menyongsong tahun ajaran baru ini. Maka, berikanlah yang terbaik. Kita niatkan dalam diri bahwa kita akan mendidik calon pemimpin masa depan yang akan meneruskan kepemimpinan bangsa ini di masa depan. So, mari kita anggap dalam diri kita bahwa kita akan mendidik calon presiden, calon menteri, calon kepala daerah yang membawa perubahan bangsa ini ke arah yang lebih baik lagi. Dengan begitu, semangat mendidik akan selalu tumbuh subur dan mekar di hati kita. Sejenak, kita akan lupa tentang kehidupan dan tingkat kesejahteraan yang selama ini selalu menggeluti pikiran kita, yang sering menghambat keikhlasan kita, para guru!
0 komentar:
Posting Komentar